Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Setiap Kamis Pahing Kenakan Kebaya-Beskap

3 September 2022   22:10 Diperbarui: 3 September 2022   22:32 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengenaan pakaian tradisional Jawa sesuai pakem di DIY. | Dok pribadi

Mengapa Harus Kamis Pahing?

Berbicara tentang busana kebaya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, ada sebuah kebijakan dari pemerintah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang menarik dan bisa menanamkan cinta kebaya.

Kebijakan itu berupa perintah untuk mengenakan pakaian tradisional setiap Kamis pasaran Pahing. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 75 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas.

Lalu kenapa yang dipilih hari Kamis? Ini berkaitan dengan sejarah perpindahan keraton dari Ambar Ketawang ke keraton sekarang. (inspektorat.kulonprogokab.go.id).

Siapa saja yang diperintahkan untuk mengenakan pakaian adat ini? Sudah tentu semua pegawai yang bekerja dan bersekolah di instansi pemerintah kawasan DIY serta instansi lainnya di lingkungan DIY.

Ribet tapi Asyik

Kemeriahan di hari istimewa, weton lahirnya Keraton Yogyakarta ini, dirasakan oleh semua warga, apalagi di lingkungan sekolah. Semua sekolah di DIY dari tingkat rendah hingga atas, baik guru-karyawan maupun siswa mengenakan pakaian ini.

Ya meski agak ribet dalam mengenakannya, tapi bahagia tetap terasa. Bagaimana tidak ribet? 

Pertama, kami para guru karyawan jauh-jauh hari memesan kain lurik yang dikoordinir UPT ---sekarang Korwilbiddik Kapanewon---. Kain lurik dikhususkan untuk warga masyarakat umum di wilayah Yogyakarta. Sedangkan kain bercorak kembang atau bunga hanya untuk bangsawan. Ini yang tidak banyak diketahui orang awam seperti saya. 

Setelah kain lurik siap, kami harus rela antri menjahitkan ke penjahit di berbagai wilayah kecamatan atau kapanewon setempat. Para penjahit agak kewalahan tentunya karena kami menjahitkan kain lurik hampir bersamaan waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun