"Bu, sekarang pukul berapa?"
"Nanti istirahat jam berapa?"
"Pulang jam berapa, Bu?"
Pertanyaan itu sering terlontar dari para siswa di saat jam pelajaran masih berlangsung. Saya tak tahu, kenapa para siswa mengajukan pertanyaan itu setiap hari. Padahal mereka sudah tahu jadwal pelajaran dan jadwal pulang sekolah.
Saya memperkirakan kalau siswa terbiasa santai selama dua tahun masa pandemi. Belajar tanpa terikat waktu. Kini para siswa sudah mulai pembelajaran biasa. Bersekolah dan belajar di kelas bersama guru dan teman-temannya.
Itu perkiraan atau dugaan saya. Kenapa saya hanya mengira-ngira atau menduga-duga?Â
Ketika siswa-siswi saya tanyai, mereka juga tidak memberikan jawaban yang pasti. Mereka hanya berkata "capek", "ngantuk", "lelah". Tak lebih. Ya sudah, saya harus ekstra sabar dalam menyikapi anak-anak di sekolah.
Sekarang kembali ke pertanyaan yang diajukan oleh para siswa. Saya anggap pertanyaan itu adalah sebuah cara mereka berekspresi dan menyikapi pembelajaran. Ada sedikit kemampuan untuk bertanya. Keterampilan bertanya dari para siswa memang agak sulit didapatkan. Apalagi kalau sudah membuat kalimat tanya yang dibuat berdasar gambar atau teks bacaan.
Siswa yang aktif bertanya kapan istirahat dan pulang pun kesulitan membuatnya. Saya tentu memiliki tugas besar untuk membimbing siswa agar bisa membuat pertanyaan yang baik.
Ya karena membuat pertanyaan yang baik itu memiliki banyak kriteria. Adapun kriteria pertanyaan yang baik antara lain: