"Nanti kamu coba saja, dik. Ketimbang penasaran."
Saat mie instan sudah siap, jelas aku tak mencicipi mie instan plus gula Jawa itu.
**
Air pada panci sudah mendidih. Mie instan kumasukkan ke panci. Beberapa menit kemudian, telur juga masuk ke panci. Sesekali kuaduk biar telur bisa tercampur rata, sampai matang.Â
Kutuangkan mie rebus campur telur ke dalam mangkuk berbumbu campur gula Jawa, irisan bawang merah. Kuaduk sampai rata.
Segera mie instan kuserahkan pada suamiku. Dengan wajah sumringah, suamiku menerima mie telur buatanku.
"Kok sepertinya ada yang kurang ya, dik." Komentarnya saat mencicipi mie yang masih panas itu.
"Apanya yang aneh, mas?" Tanyaku pelan.
"Kayaknya nggak ada minyaknya. Beberapa waktu terakhir rasanya aneh gini," ujar suamiku singkat.
***
Di dapur, aku tersenyum simpul. Botol setengah literan yang biasa kugunakan untuk menyimpan minyak goreng refill telah terisi minyak seperempatnya. Lumayan, bisa kugunakan untuk menumis cabe, oseng-oseng atau masakan lain yang menggunakan minyak sedikit.