***
"Mbak Ida, ada yang nyari tuh!" Suara Retno nyaring terdengar. Pintu kamar diketuk keras-keras.
Kuucek mataku yang masih pedih. Ah...ada air mata yang ternyata menetes. Aku terbawa suasana. Tapi tunggu dulu! Tadi yang kulihat apa benar-benar nyata?Â
Kupandangi sekelilingku. Aku berada di kamar kos. Jadi, pasti tadi aku mimpi buruk.
"Mbak, cepetan! Sudah ditunggu dari tadi. Kasihan mas Yudi. Nunggu kelamaan!"
Bergegas aku mengenakan jilbabku dan keluar kamar. Hatiku masih bertanya-tanya, ada keperluan apa kok Yudi sampai mencariku.Â
**
Kusapukan mata ke arah ruang tamu kos. Sosok Yudi ada di sana.Â
Kami mengobrol tentang kampus dan banyak hal. Terus terang, ini adalah percakapan  terlama dengannya.
Yudi mengambil tas yang sedari tadi dipangkunya.
"Ini untukmu, Ida."