Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Kasih Abadi Tak 'Kan Luntur

25 Juni 2021   19:20 Diperbarui: 25 Juni 2021   19:21 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu begitu memperhatikan orangtua dan adik-adiknya. Sikap ibu sangat menamparku. Dalam memperhatikan ibu, aku sering mengeluh. Aku kadang menyakiti ibu. 

Sikap nakal, manjaku di masa kecil juga terlintas di kepala. Kuingat reaksi ibu. Kuingat juga saat dulu njenengan menangis di pagi hari. Waktu itu aku masih kecil, hanya membatin, "kok bapak nangis, kayak anak kecil saja..."

***

Pelan-pelan kuusap air mata yang menggenangi pipi.

"Kenapa ibu menangis?" 

Kedua anakku yang baru menikmati masa libur selama tiga minggu bertanya-tanya. 

"Nggak ada apa-apa, nak," jawabku agar mereka tak bertanya terus-menerus.

"Kelak kau kan paham, nak," batinku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun