Ibu begitu memperhatikan orangtua dan adik-adiknya. Sikap ibu sangat menamparku. Dalam memperhatikan ibu, aku sering mengeluh. Aku kadang menyakiti ibu.Â
Sikap nakal, manjaku di masa kecil juga terlintas di kepala. Kuingat reaksi ibu. Kuingat juga saat dulu njenengan menangis di pagi hari. Waktu itu aku masih kecil, hanya membatin, "kok bapak nangis, kayak anak kecil saja..."
***
Pelan-pelan kuusap air mata yang menggenangi pipi.
"Kenapa ibu menangis?"Â
Kedua anakku yang baru menikmati masa libur selama tiga minggu bertanya-tanya.Â
"Nggak ada apa-apa, nak," jawabku agar mereka tak bertanya terus-menerus.
"Kelak kau kan paham, nak," batinku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H