Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebelas November Njenengan yang Pertama Tanpa Ibu

5 November 2020   07:03 Diperbarui: 5 November 2020   07:49 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: suara.com

"Ndhuk, bapakmu di rumah nggak?" Tanya njenengan ke sulungku.

Ketika aku mengatakan kalau bapaknya anak-anak di rumah, njenengan langsung meminta sulungku untuk pulang.

"Bapakmu suruh beli lauk buat buka Mbah uti ya..."

Sulungku pulang dan membawa uang yang njenengan berikan.

***

Jelang Maghrib, aku dan si kecil baru saja sampai rumah. Tiba-tiba dari luar suamiku masuk rumah.

"Bu, Mbah uti gimana? Kok Bulik Lalo sama Mbah Mar ke sana..."

"Nggak gimana-gimana tuh, pak. Nggak ada apa-apa dengan Mbah uti..."

"Coba deh kamu ke sana dulu. Si kecil biar di rumah sama aku. Soalnya Bulik Iza tadi nelpon Bulik Lalo..."

Segera aku keluar rumah dan menstarter motor. Aku khawatir kalau ibu terjatuh di kamar atau kamar mandi lalu stroke lagi. Astaghfirullah.

Kulajukan motorku dengan pelan. Tak lama, aku telah sampai rumah njenengan, pak. Sayup kudengar Mbah Mar mengucapkan kalau terjadi sesuatu dengan ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun