Bing beng bang yuk kita ke bank
Bang bing bung yuk kita nabung
Tang ting tung hei jangan dihitung
Tahu-tahu nanti kita dapat untung
Bagi para pembaca yang seusia saya pasti familiar dengan lagu anak karya Titik Puspa dan dinyanyikan Saskia dan Geofanni tadi. Judul lagunya Menabung.
Pesan lagu anak ini sangat bagus bagi pengenalan menabung usia sekolah baik PAUD, TK maupun SD. Di usia dini, mereka perlu dibiasakan untuk berhemat. Jajan boleh, asal yang dibeli adalah makanan yang sehat, barang yang bermanfaat dan bisa menyisihkan uang jajannya untuk dicelengi atau ditabung.
Pilihan cara menabung untuk anak
Ketika anak-anak diberi uang oleh Simbah, Bulik, budhe, pakdhe atau omnya, layaknya anak lainnya, di waktu-waktu tertentu ---lebaran atau liburan--- anak-anak saya biasakan untuk menabung.
Jika dulu saat masih balita, semua uang pemberian Simbah,Bulik dan budhe bisa ditabung. Beda lagi saat mereka sudah bersekolah, mereka sudah bisa memanfaatkan uang untuk jajannya. Namun saya tetap mengerem keinginan jajan anak yang berlebihan. Biarpun anak marah atau kesal.
Pilihan pertama dimasukkan dalam celengan yang lucu-lucu. Nantinya uang sisa jajan anakpun bisa dimasukkan ke dalam celengan. Apalagi kalau bulan Ramadan, karena makanan sudah tersedia di rumah dan masjid ---dalam situasi normal--- jatah uang jajan harus mereka celengi.
Dari aktivitas ini anak akan belajar menghitung (bermanfaat bagi kesenangan terhadap pelajaran Matematika) dan tentunya senang. Bisa jadi ketika melihat uang celengan banyak, mereka lebih termotivasi untuk menabung lagi.
Namun ada juga yang langsung membawa celengan anak ke bank. Pihak bank yang menghitung jumlah uang dalam celengan anak. Setidaknya itu dilakukan seorang teman kerja dan diceritakan kepada saya.Â
Pemilihan celengan untuk anak, usahakan yang awet dan tidak mudah pecah. Kalaupun celengan model digembok, maka kuncinya harus dipegang orangtua. Biar mencegah tangan usil anak yang ingin membuka celengannya.
Celengan gerabah untuk anak sepertinya belum terlalu aman. Mengingat anak belum bisa menyimpan celengan dengan baik. Bisa saja celengan pecah gara-gara jatuh. Sangat tidak aman bukan?Â
Kedua, menabung di sekolah. Menabung di sekolah jelas disimpan oleh guru kelasnya. Catatan setiap menabung tertera dalam buku tabungan. Tentu kita masih ingat bagaimana wujud buku tabungan saat bersekolah di SD. Meski sudah beragam, namun wujud buku tabungan siswa di SD tetap khas.Â
Untuk membuka atau membuat rekening atas nama anak, hanya diperlukan fotokopi Akta Kelahiran anak, fotokopi KK dan KTP orangtua serta mengisi blangko nasabah baru.
Meski begitu saya tetap berprinsip bahwa uang tabungan anak sebisa mungkin tidak diambil. Jikapun diambil, harus jelas untuk kepentingan anak.Â
Manfaat menabung
Prinsipnya uang bulanan tetap harus dianggarkan untuk tabungan anak, entah dicelengi, ditabung di sekolah maupun dibank-kan.
Lumayan juga. Kalau uang sudah ditabung sudah pasti saya tidak mengutak-atik tabungannya. Akan tetapi jika uang hanya saya pegang, pastinya akan "kedudut" atau berkurang untuk keperluan jajan mereka.
Membuka rekening dan menabung pada rekening anak sangat membantu jika anak menginjak sekolah lanjutan. Jika ada kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi dari uang bulanan maka bisa diambil.
Menabung juga bermanfaat bagi pengembangan karakter anak. Anak dididik untuk hemat. Bagaimana mengelola uang jajan agar bisa disisipkan untuk dicelengi lalu dimasukkan pada rekening.