Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

3 Cara Menabung yang Perlu Dikenalkan dan Dibiasakan pada Anak

20 Agustus 2020   13:52 Diperbarui: 20 Agustus 2020   13:46 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan kolom tabungan sekolah dan bank. Dokpri.

Bing beng bang yuk kita ke bank

Bang bing bung yuk kita nabung

Tang ting tung hei jangan dihitung

Tahu-tahu nanti kita dapat untung

Bagi para pembaca yang seusia saya pasti familiar dengan lagu anak karya Titik Puspa dan dinyanyikan Saskia dan Geofanni tadi. Judul lagunya Menabung.

Pesan lagu anak ini sangat bagus bagi pengenalan menabung usia sekolah baik PAUD, TK maupun SD. Di usia dini, mereka perlu dibiasakan untuk berhemat. Jajan boleh, asal yang dibeli adalah makanan yang sehat, barang yang bermanfaat dan bisa menyisihkan uang jajannya untuk dicelengi atau ditabung.

Pilihan cara menabung untuk anak

Ketika anak-anak diberi uang oleh Simbah, Bulik, budhe, pakdhe atau omnya, layaknya anak lainnya, di waktu-waktu tertentu ---lebaran atau liburan--- anak-anak saya biasakan untuk menabung.

Jika dulu saat masih balita, semua uang pemberian Simbah,Bulik dan budhe bisa ditabung. Beda lagi saat mereka sudah bersekolah, mereka sudah bisa memanfaatkan uang untuk jajannya. Namun saya tetap mengerem keinginan jajan anak yang berlebihan. Biarpun anak marah atau kesal.

Pilihan pertama dimasukkan dalam celengan yang lucu-lucu. Nantinya uang sisa jajan anakpun bisa dimasukkan ke dalam celengan. Apalagi kalau bulan Ramadan, karena makanan sudah tersedia di rumah dan masjid ---dalam situasi normal--- jatah uang jajan harus mereka celengi.

Anak menabung uang dalam celengan. Gambar: officialcevanideas.wordpress.com
Anak menabung uang dalam celengan. Gambar: officialcevanideas.wordpress.com
Begitu selesai bulan Ramadan, celengan dibuka dan uang dihitung dan dipindah tabungannya ke bank.  Saat membuka celengan dan menghitung uang celengannya, biasanya saya ajak anak menghitung dan dimasukkan dalam plastik. Barulah dibank-kan uang celengan itu.

Dari aktivitas ini anak akan belajar menghitung (bermanfaat bagi kesenangan terhadap pelajaran Matematika) dan tentunya senang. Bisa jadi ketika melihat uang celengan banyak, mereka lebih termotivasi untuk menabung lagi.

Namun ada juga yang langsung membawa celengan anak ke bank. Pihak bank yang menghitung jumlah uang dalam celengan anak. Setidaknya itu dilakukan seorang teman kerja dan diceritakan kepada saya. 

Pemilihan celengan untuk anak, usahakan yang awet dan tidak mudah pecah. Kalaupun celengan model digembok, maka kuncinya harus dipegang orangtua. Biar mencegah tangan usil anak yang ingin membuka celengannya.

Celengan gerabah untuk anak sepertinya belum terlalu aman. Mengingat anak belum bisa menyimpan celengan dengan baik. Bisa saja celengan pecah gara-gara jatuh. Sangat tidak aman bukan? 

Kedua, menabung di sekolah. Menabung di sekolah jelas disimpan oleh guru kelasnya. Catatan setiap menabung tertera dalam buku tabungan. Tentu kita masih ingat bagaimana wujud buku tabungan saat bersekolah di SD. Meski sudah beragam, namun wujud buku tabungan siswa di SD tetap khas. 

Buku tabungan sekolah anak SD. Dokpri
Buku tabungan sekolah anak SD. Dokpri
Sementara menabung di bank, ada tabungan khusus untuk anak-anak sekolah dengan setoran awal tak lebih dari 10.000,00 rupiah. Setiap bank nama tabungan untuk anak beda-beda namun peruntukan dan tujuannya tetap sama.

Untuk membuka atau membuat rekening atas nama anak, hanya diperlukan fotokopi Akta Kelahiran anak, fotokopi KK dan KTP orangtua serta mengisi blangko nasabah baru.

Tampilan kolom tabungan sekolah dan bank. Dokpri.
Tampilan kolom tabungan sekolah dan bank. Dokpri.
Karena saya membuka tabungan untuk anak, maka pastinya nama nasabah tertera nama orangtua dan anak. Untuk pengambilan uang jelas masih orangtua yang berperan. 

Meski begitu saya tetap berprinsip bahwa uang tabungan anak sebisa mungkin tidak diambil. Jikapun diambil, harus jelas untuk kepentingan anak. 

Manfaat menabung

Prinsipnya uang bulanan tetap harus dianggarkan untuk tabungan anak, entah dicelengi, ditabung di sekolah maupun dibank-kan.

Lumayan juga. Kalau uang sudah ditabung sudah pasti saya tidak mengutak-atik tabungannya. Akan tetapi jika uang hanya saya pegang, pastinya akan "kedudut" atau berkurang untuk keperluan jajan mereka.

Membuka rekening dan menabung pada rekening anak sangat membantu jika anak menginjak sekolah lanjutan. Jika ada kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi dari uang bulanan maka bisa diambil.

Menabung juga bermanfaat bagi pengembangan karakter anak. Anak dididik untuk hemat. Bagaimana mengelola uang jajan agar bisa disisipkan untuk dicelengi lalu dimasukkan pada rekening.

Anak menghitung uang. Ilustrasi: suara.com
Anak menghitung uang. Ilustrasi: suara.com
Anak akan merasa bangga juga karena memiliki uang tabungan dari haknya atas pemberian saudara dan orangtua. Kelak di kemudian hari, mereka akan lebih senang menabung di samping membelanjakan uang untuk kebutuhan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun