Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghukum Raja

25 Juli 2020   05:35 Diperbarui: 25 Juli 2020   05:24 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meri menyapa raja. Raja yang sedang bersantai segera bangun.

"Hei, ada apa binatang kecil? Untuk apa kamu ke sini?"

"Maaf, raja. Hari ini harusnya paduka makan ibuku. Tapi ibuku sakit. Jadi aku yang menggantikannya."

Raja manggut-manggut. Dilihatnya Meri kecil itu.

"Baiklah. Meski kamu belum gemuk, kamu bisa buat cemilan untukku. Hahaha..."

Raja tertawa lalu mengaum keras. Meri menutup telinganya.

"Hahaha... kamu mendekatlah sini. Nggak usah takut!"

"Iya, paduka. Tetapi..."

"Tetapi apa? Aku tak sabar, ingin segera menyantapmu..."

"Mmm... izinkan saya cerita sebentar, paduka."

Singa mengizinkan Meri bercerita. Meri mengatakan bahwa dalam perjalanan ke istana, dia bertemu dengan raja lain di hutan. Raja lain itu juga minta rakyat hutan untuk menjadi makanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun