Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wisata ke Situs Sejarah, Menarikkah bagi Siswa SD?

21 Juli 2020   09:58 Diperbarui: 21 Juli 2020   10:00 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari yang lalu saya bersama teman kantor menyempatkan diri "tilik" sebuah situs bersejarah di dusun sebelah, Situs Gondang. Situs ini berada di dusun Gondang, kelurahan Ngawis, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul.

Saya mengatakan "tilik" karena saya pernah ke sana beberapa tahun yang lalu bersama anak didik. Saya merasa penasaran dengan penampilan situs bersejarah itu saat ini.

Sesampai di sana, ya...layaknya peninggalan sejarah, terasa sepi lokasinya. Nyaris seperti kuburan. Tanpa ditunggu dan dikunci pada pagar yang mengelilingi situs tadi.

Koleksi peninggalan sejarah di Situs Gondang. Dokpri
Koleksi peninggalan sejarah di Situs Gondang. Dokpri
Situs Gondang. Dokpri
Situs Gondang. Dokpri
Situs Gondang. Dokpri
Situs Gondang. Dokpri
Beruntung koleksi tidak hilang. Alhamdulillah. Berarti memang ada kesadaran dari warga sekitar bahwa koleksi peninggalan sejarah memang harus dijaga.

Sebenarnya situs tadi tidak terlalu kotor. Namun dilihat oleh masyarakat umum dan awam, bisa jadi koleksi peninggalan sejarah itu hanya kumpulan batu tak bermakna.

Papan informasi di Situs Gondang. Dokpri
Papan informasi di Situs Gondang. Dokpri
Papan informasi Situs Gondang. Dokpri
Papan informasi Situs Gondang. Dokpri
Situs ini begitu sepi dan dari beberapa tahun hingga kini perawatan benda yang masuk koleksi cagar budaya ya ajeg. Singup atau sedikit angker.

Kondisi ini agak berbeda dengan situs serupa di desa sebelah, Situs Sokoliman. Situs di desa sebelah sudah dibangun dengan menarik dan jauh dari kesan singup atau angker. 

Kompleks Situs Sokoliman lebih rapi dan dilengkapi taman. Dokpri
Kompleks Situs Sokoliman lebih rapi dan dilengkapi taman. Dokpri
Terdapat gazebo di kompleks Situs Sokoliman. Dokpri
Terdapat gazebo di kompleks Situs Sokoliman. Dokpri
Pengunjung di situs kedua ini lumayan juga. Saya pun pernah mengajak anak didik ke lokasi situs kedua. Ya bersepeda ria. Meski lokasi lumayan jauh dari sekolah.

Saya merasa harus mengenalkan kepada anak didik saya bahwa peninggalan sejarah di sekitar sekolah atau tempat tinggal anak didik itu sangat banyak.

Dengan pengenalan itu anak didik ke depannya bisa berperan menjaga kelestarian peninggalan sejarah. Mereka harus tahu bahwa banyak koleksi sejarah Indonesia yang kini tak lagi berada di Indonesia.

Jadi suatu saat mereka bisa mengusahakan benda-benda cagar budaya yang berada di luar negeri bisa kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun