Saya pernah mengusulkan kepada orangtua tadi mau mengunci HP, usahakan password tidak diketahui anak. Tetapi ya dia sudah khawatir kalau anaknya yang TK akan ngamuk.
Ya kalau sudah menyerah seperti itu, bagaimana anak bisa disiplin?Â
Bagi saya, orangtua adalah kunci untuk mendisiplinkan anak ---termasuk pemakaian HP---, baik selama masa pandemi maupun tidak. Orangtua harus siap untuk menghadapi reaksi anak.
Memang bisa pusing dan uring-uringan antara orangtua dan anak. Anak saya sendiri sering marah dan berbicara kalau ibu pelit, pilih kasih, curang dan sebagainya. Jika menghadapinya jelas pusing dan hati bisa panas juga.Â
Tetapi amarah anak tetap harus dihadapi. Yang jelas harus ada kerjasama yang kuat antara ibu dan bapak. Agar anak tidak merasa aman pada salah satunya.
Jika kondisi emosi anak mereda, anak diajak berkomunikasi dengan baik. Entah sikap yang tidak baik maupun hukuman yang akan diterima jika mengulanginya lagi.
Sekali lagi ketika ada komunikasi tadi, ajak anak untuk menyepakati perjanjian meski tak tertulis. Anak akan mendapatkan sanksi yang sudah diputuskan jika anak tetap ngeyel juga.
"Besok siapkan tas besar, Bu..."
"Buat apa, pak?"
"Besok kalau masih ngeyel, baju anak dimasukkan tas semua..."
Anak terdiam. Ketika bapak yang harus turun tangan, begitulah. Tetapi ucapan seperti itu akan membuat anak berpikir ribuan kali untuk ngeyel.