Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ini yang Tak Saya Tampilkan dalam Profil Akun Facebook

17 Juni 2020   12:28 Diperbarui: 17 Juni 2021   21:28 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: budisetyawanku.wordpress.com

Hari ini Xxx dan 4 teman lainnya berulang tahun.

Hampir setiap hari pada akun Facebook (FB) pasti ada notifikasi teman yang berulang tahun. Sebuah notifikasi yang bisa menggerakkan kita untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada sahabat dengan beragam kalimat, dari yang sederhana hingga puitis. Hehee. Yang jelas saat ulang tahun itu banyak doa yang dipanjatkan untuk pribadi yang berulang tahun.

Saat ulang tahun pasti akan menjadi hari paling sibuk untuk membalas semua ucapan yang masuk ke wall atau inbox messenger. Setidaknya itu yang saya alami. 

Setiap tanggal lahir tiba, para siswa baik yang sudah alumni maupun masih saya ajar, sahabat, saudara mengirimkan ucapan selamat ulang tahun. 

Jika menerima ucapan baik lewat wall atau inbox messenger, tentu akan sangat bahagia sekaligus pekewuh jika tidak membalasnya. Akhirnya satu persatu ucapan dibalas, demi menghormati sahabat dan saudara yang peduli dengan saya.

Ada rasa bahagia dan haru karena didoakan banyak orang. Namun di sisi lain, terkadang dengan saya aktifkan tanggal lahir di profil akun FB membuat para siswa menjadi repot. 

Para siswa menyiapkan kado demi Bu gurunya. Itu membuat saya tidak enak hati juga karena para siswa menyisihkan uang jajan untuk urunan beli kado atau kue ulang tahun pastinya. Padahal saya tahu sendiri bahwa tidak semua siswa berasal dari kalangan orang berada.

Melihat kondisi tersebut, mau tak mau saya berpikir bahwa dengan aktifnya informasi tanggal lahir pada akun FB akan menimbulkan "susah" bagi siswa, maka akhirnya saya non-aktifkan.

Dengan demikian, para siswa, sahabat dan saudara yang tidak hafal tanggal lahir ya akan diam dan bersikap seperti biasa. Tidak ada yang spesial di hari ulang tahun saya. 

Bukannya saya tidak ingin diketahui usianya dan menghilangkan jejak usia yang semakin menua. Bukan. Saya cukup mencantumkan nama suami pada profil akun FB. Itu saya anggap sudah mewakili bahwa saya sudah dewasa dan berkeluarga.

Jadi ketika berkomunikasi, saya tidak boleh chat asal. Ada keluarga yang harus dijaga dan saya harus menyadari kalau saya sudah tua. Meski teman atau siswa tidak tahu secara persis berapa usia saya. 

Selain itu saya juga tidak bermaksud tidak mau berbagi kebahagiaan. Sama sekali tidak. Memiliki siswa, saudara dan sahabat yang perhatian tentu sangat membahagiakan. Namun tidak harus saat ulang tahun harus repot dengan rutinitas yang membuat saya tidak enak hati.

Cukup komunikasi, entah lewat inbox messenger, WA atau telepon saat tertentu, itu sudah menandakan perhatian yang luar biasa untuk saya. 

Sebagai catatan, tidak semua pengguna FB menyembunyikan tanggal lahir pada akun mereka. Tentu punya alasan sendiri dan saya sangat menghormatinya. Bahkan saya juga merasa senang jika ada sahabat yang berulangtahun. Dan saya pun menyempatkan mengucapkan selamat ulang tahun jika kondisi sedang tidak repot.

Ada juga pengguna FB yang menyembunyikan tanggal lahir pada akun FB dengan alasan lain. Itu tentu saja bersifat privasi alasannya. Tidak mungkin sama dengan alasan saya.

Tambah lagi ketika menuliskan informasi pada akun FB saya selalu berpegang pada prinsip, mengisi profil sesuai kenyataan. Jadi tidak menggunakan data bohongan karena saya merasa dengan data bohongan tidak berguna sama sekali. Dari sekian data informasi, hanya tanggal lahir saja yang tidak bisa dilihat oleh teman FB. 

Pada akhirnya saya mengamini sebuah ungkapan bahwa banyak teman tetap terasa kurang, namun satu musuh saja pasti terlalu banyak. 

Menjalin persaudaraan dan persahabatan di sosial media sangat menyenangkan dan bisa membuka pintu rezeki. Hanya perlu berhati-hati saja dalam menjaga diri dan orang lain. Karena sejatinya manusia selalu membutuhkan orang lain dan tidak ingin saling merugikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun