Semua butuh proses. Guru juga begitu memahaminya. Ketika guru marah di kelas, bukan karena anak yang lemah dalam pelajaran tetapi lebih pada sikap siswa saja. Ya karena guru sangat tahu bahwa tidak semua siswa harus menjadi ahli Matematika, ahli Sains sekaligus. Tidak. Ada kalanya siswa memiliki satu kelebihan dan harus didukung terus.
Kelebihan itu yang harus diasah terus sambil membimbing anak agar memiliki akhlak atau karakter yang positif. Kita harus ingat bahwa kepandaian akan terasa percuma jika akhlak atau karakter seseorang itu buruk.
Mari kita mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak seimbang antara kecerdasan otak, emosi, dan spiritualnya. Sehingga kita tidak akan begitu stress ketika melihat anak lain dianggap "lebih baik" oleh khalayak umum.Â
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H