Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bekal bagi Pendidik yang Bisa Dipelajari oleh Orangtua Siswa

10 Juni 2020   07:07 Diperbarui: 10 Juni 2020   06:56 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi guru atau pendidik bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tuntutan yang harus bisa dikuasai guru, sebagai sosok yang harus digugu dan ditiru oleh para peserta didik, bahkan oleh masyarakat sekitar.

Kondisi ini mungkin tak begitu dipahami oleh orang yang bukan pendidik. Namun saat ini hampir semua orang tua merasakan dirinya menjadi sosok guru bagi putra-putrinya. Ya..masa pandemi ini para peserta didik "dirumahkan" atau belajar jarak jauh, baik secara online maupun offline.

Belajar dari rumah (BDR). Itu tajuk yang berkembang saat wabah Corona semakin menyebar. Semoga saja kondisi segera aman dan para peserta didik bisa belajar di kelas lagi bersama bapak ibu guru. Sekaligus mengurangi beban orangtua siswa yang harus mendampingi putra-putrinya selama BDR.

Banyak kalangan orangtua yang merasa kaget dan pusing ketika mendampingi putra-putrinya dalam BDR. Ada seorang ibu yang kesulitan dalam membimbing dan menjawab tugas putrinya, lalu menghubungi saya. Tak main-main, bukan hanya satu soal yang ditanyakan. Namun tugas mata pelajaran dalam satu tatap muka dikirimkan kepada saya. Minta bantuan untuk menjawab pertanyaan dari guru putrinya hari itu.

Sebenarnya wajar jika yang ditanyakan hanya satu-dua pertanyaan atau soal. Namun sangat tidak wajar jika semua harus ditanyakan. Ya... bagaimana lagi. Resiko mendidik anak memang saat ini butuh bantuan orang tua.

Bukan masalah jika orang tua bukan guru, tidak pernah kuliah dan sebagainya. Toh saat ini browsing di internet bisa dilakukan oleh siapa saja. Kita bisa menemukan semua hal yang tidak kita ketahui. Hanya saja, kuncinya orangtua malas browsing ataukah tidak.

Ternyata tidak semua mau browsing. Bahkan ketika PAT, salah satu ibu dari peserta didik WA bahwa anaknya belum menerima buku siswa. Ya saya ingat, memang putra ibu tadi adalah siswa pindahan. Semester genap ini baru masuk sekolah kami.

Padahal pihak sekolah terlanjur memesan buku siswa sesuai dengan jumlah awal siswa kelas kami. Baru saja dipesankan, ternyata wabah Corona menyebar, belum sempat dibagikan bukunya. 

Saat belajar di rumah, orangtua dengan profesi apapun bisa mendampingi putra-putrinya dalam BDR. Baik selama proses pembelajaran sampai PAT. Tidak memiliki atau belum dipinjami buku siswa, bukan masalah.

Hanya saja, memang orang tua memiliki kesibukan sendiri. Ibu siswa saya ada yang kuliah juga. Si ibu harus kuliah online. Saya yakin si ibu tadi pusing dan bisa saja HP menjadi hank.

Ada juga curhat ibu dari siswa yang meminta maaf karena melaporkan tugas agak terlambat karena harus membujuk sang anak. Memang si anak termasuk agak sulit dikondisikan selama belajar di kelas. Bahkan ketika jam pelajaran, si anak tadi malah keluar kelas. Tiba-tiba guru menyadari kalau anak tadi tak lagi di kelas. Mungkin saja sang ibu juga "gemes" dengan anaknya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun