Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sayur Lodeh Tujuh Rupa

24 Maret 2020   06:34 Diperbarui: 24 Maret 2020   06:40 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi masak sayur lodeh itu demi menjaga daya tahan tubuh saja. Bukan untuk tolak bala virus. Wong ahli saja masih meneliti obat untuk mengatasi virus itu.

**

"Wis dihapus apa durung starus anehmu itu, dik?" tanya suamiku.

Aku tergagap. Aku berpikir ke mana-mana pas suami menjelaskan ini itu tentang sayur lodeh tujuh rupa.

Segera kuhapus status tentang sayur lodeh tujuh rupa tadi.

"Kalau mau masak lodeh ya masak saja, dik. Nggak harus ada virus corona juga kan?"

Aku mengangguk. Aku lebih baik diam saja. Ketimbang keliru lagi. Lagi pula dalam seminggu aku memasak sayur lodeh bisa dua atau tiga kali sehari, jauh sebelum ada virus itu.

"Tapi kalau masak ya jangan sayur lodeh setiap hari. Aku bisa bosen. Selingi ayam, ikan, gudheg gitu," ucap suamiku sambil meninggalkanku untuk ke kebonan belakang rumah.

Pada akhirnya berita yang beredar untuk masak sayur lodeh tujuh rupa dari Sri Sultan itu hanya hoax. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun