"Sampai sekarang aku masih menyimpan harapan bisa bersamanya".
"Wah...setia banget kamu, San! Pasti cewek itu rugi kalau sampai menolakmu".
Ihsan tertawa mendengar ucapanku.
"Nggak tahulah, Ra..."
"Eh, ngomong-ngomong aku kenal nggak sih sama cewek itu?" tanyaku penasaran.
Ya selama mengenal kakak tingkat saudaraku itu aku selalu penasaran dengan perempuan yang ada di hati Ihsan. Kukira Muti, ternyata bukan.
"Mmmm... ada deh!"
"Ya udah. Nggak ngasih tahu juga nggak apa-apa".
Aku beranjak dari bangku taman. Kulangkahkan kakiku meninggalkan Ihsan. Aku mau pulang. Rintik  hujan mulai turun.
"Orang itu kamu, Ra!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H