"Benarkah, yah?"
Ayah tersenyum dan mengangguk pelan.
"Jadi, aku juga harus bangga dengan diriku sendiri ya, yah?"
"Yap. Seratus! Harus begitu!"
**
Tanggal 29 Februari.
Teman-teman sudah hadir di rumah. Tidak ada kado-kadoan. Undangan ulang tahunku dibuat ayah secara khusus. Tidak menerima kado. Karena ayah dan ibu berniat untuk syukuran saja.
Tapi snack, minuman, coklat tetap disiapkan untuk menyambut teman-teman sekolah dan panti asuhan.
Aku bahagia dengan kehadiran mereka. Mereka juga tak peduli dengan usiaku saat ini. Yang ada hanya doa yang terbaik untukku. Itu yang paling penting.
Aku, ibu dan teman-teman masih menunggu ayah yang mengambil kue ulang tahunku. Kami mengobrol satu sama lain. Seru sekali!
Tak berapa lama, ayah datang. Aku menyambut ayah yang menenteng kotak kue ulang tahunku. Kami segera menuju meja untuk kue.