Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

[Event Semarkutiga] Cara Merangsang Kreativitas Anak

7 Februari 2020   12:01 Diperbarui: 7 Februari 2020   12:17 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak memiliki khayalan yang tinggi. Sumber gambar: klikdokter.com

Keempat, biarkan anak berimajinasi atau berkhayal. Setiap anak memiliki imajinasi atau khayalan terhadap sesuatu, termasuk dalam hal bakat. Anak memiliki imajinasi yang berubah dari waktu ke waktu. Misalnya semula anak ingin menjadi guru, tetapi setelah melihat orang sekitarnya sakit, lalu si anak beralih ingin menjadi dokter.

Anak memiliki khayalan yang tinggi. Sumber gambar: klikdokter.com
Anak memiliki khayalan yang tinggi. Sumber gambar: klikdokter.com
Biarkan saja mereka berkhayal, selama khayalan itu membawa dampak positif, seperti belajar atau mengembangkan bakatnya.

Kelima, tidak konservatif. Zaman selalu berubah. Orangtua atau guru harus menyadari bahwa pola sosial lama tidak bisa sepenuhnya dipraktekkan pada masa kini. Sehingga orangtua atau guru perlu positive thinking, tidak terlalu gampang khawatir akan proses kreativitas yang berada di luar kebiasaan.

Keenam, tidak over protectif. Setiap orangtua pasti ingin anaknya selalu baik. Sayangnya terkadang orangtua terlalu berlebihan dalam melindungi anak. Akibatnya anak tidak bisa mengeksplorasi kemampuannya. Bahkan dampak yang lebih buruk, anak tidak bisa hidup mandiri.

Orangtua yang baik adalah orangtua yang demokratis, tidak otoriter dalam hal disiplin. 

Ketujuh, persediaan mainan. Usahakan alat bermain yang merangsang anak agar kreatif. Tentu saja hal ini harus disesuaikan dengan perkembangan usia. Alat bermain di bawah tiga tahun akan sangat beda dengan alat permainan anak berusia di atas tiga tahun.

Demikian hal-hal yang bisa kita terapkan kepada anak agar anak selalu kreatif. Semoga bermanfaat.

*dari berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun