"Biar bisa membuat rumah sakit untuk orang banyak, bu...!"
Ibu terperangah.Â
"Wah...luar biasa cita-citamu, nak..."
"Benarkah?"
Ibu mengangguk pelan.
"Hal yang terpenting saat ini, kamu belajar yang rajin. Shalat yang rajin. Patuh sama ayah dan ibu..."
Aku kembali sedih. Aku ingat kalau ayah tidak menyukai cita-citaku. Aku sebal sekali!"
**
Akhirnya aku dilatih untuk karate, olahraga, bersepeda, berenang agar badanku selalu sehat. Sering pula aku diajak ke dokter demi sempurnanya fisikku.
Saking lelahnya aku berlatih, makanku menjadi tidak teratur. Belum sampai makan, aku ketiduran. Kalau aku tertidur, sulit sekali dibangunkan.
Akhirnya aku sakit karena kelelahan dan makanku kurang teratur. Sampai-sampai aku harus dirawat di rumah sakit.