Di kedalaman Laut Jawa, hewan-hewan laut bermain bersama. Berkejar-kejaran. Riang gembira. Akan tetapi mereka tak berani bermain terlalu tinggi, mendekati permukaan air laut. Mereka sadar bahwa keberadaannya terancam oleh aktivitas manusia, memancing.
Memancing jika dilakukan dengan alat yang aman, secara tradisional, mungkin tak begitu membuat mereka khawatir. Tetapi jika sudah mempergunakan pukat harimau atau alat sejenis, mereka sudah pasti terancam habis.
**
Sambil bermain dan berkejar-kejaran, hewan-hewan laut berbincang. Ada Lobster, Ikan Buntal, bintang laut, kuda laut, Ikan Badut dan sebagainya. Mereka sangat rukun. Ada satu hewan yang tak terlihat, Cumi.
"Kok kamu mau berteman dengan Cumi sih, Ster?" tanya Ikan Buntal kepada Lobster. Ikan Buntal merasa heran ketika mengingat bahwa Lobster bersahabat dengan Cumi yang tak segan mengeuarkan senjata pamungkasnya, cairan tinta hitam.
"Dia baik, Buntal. Lagipula yang namanya berteman itu boleh dengan siapa saja kan?"
"Iya sih, Ster. Tapi, aku pernah dijahati Cumi..."
Ikan Buntal lalu bercerita tentang pengalamannya ketika bermain dengan Cumi. Waktu itu tanpa sengaja Ikan Buntal menggembungkan perutnya dan membuat kaget Cumi.
Tanpa sadar Cumi mengelurkan cairan tinta hitamnya ke arah Ikan Buntal.
"Mataku jadi pedih, Ster. Beberapa waktu mataku tak bisa melihat apapun. Makanya aku tak mau bersahabat dengan Cumi lagi..."
"Ah...ternyata seperti itu ceritanya..."