Ibu mertuaku tercekat sesaat.
" Aji sekarang ada..."
"Saya mau bicara dengannya, bu..."
"Dia..."
"Kenapa dengannya, bu...?"
"Dia dirawat di Rumah Sakit, ndhuk..."
Aku terpukul mendengar kabar dari ibu mertuaku. Aku menangis. Di saat suamiku sakit, aku tak menemaninya. Berjuang memadamkan api karhutla sudah pasti melelahkan dan menghirup racun dari asap itu meski mengenakan masker.
"Sudahlah, nak. Nggak apa- apa. Dua tiga hari lagi dia pulang. Pasti dia akan menyusulmu ke Jawa bersama ibu..."
Ibu menghiburku yang masih menangis.Â
"Kamu jaga diri dan anakmu baik- baik. Kami segera ke sana..."