Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ingin Lupakan Sakit itu

13 September 2019   21:55 Diperbarui: 13 September 2019   21:58 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kok cuma diam, Put..."

Aku mengedikkan bahu. Tanpa berkomentar apapun. Kalau berkomentar, pasti aku akan mengungkit masa lalu di mana aku dan Husna dipisahkan tanpa belas kasih. Ayahnya juga tak memperjuangkan keluarga kecilnya.

"Bicaralah, Put. Dari tadi kamu tak bicara..."

Aku memandang sekilas ayah Husna. Kualihkan lagi pandanganku pada layar HPku. 

"Semua yang mas katakan benar..."

"Lalu...?"

"Kita berikan perhatian untuk Husna semampu kita. Kukira itu sudah cukup..."

Ayah Husna mengubah posisi duduknya. Dia duduk di sampingku.

"Husna ingin bersama ibu dan ayahnya, Put..."

Akhirnya kudengar ucapan itu keluar dari mulut ayah Husna. 

"Semua sudah terlanjur seperti ini, mas. Sudah sejak Husna masih bayi. Mas pasti masih ingat itu. Aku ingin melupakannya. Aku juga ingin melupakan rasa sakitku ketika kehilangan bayi cantikku, hanya demi ego nenek, kakek, dan ayahnya yang tak berdaya..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun