Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ingin Lupakan Sakit itu

13 September 2019   21:55 Diperbarui: 13 September 2019   21:58 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nggak kenapa- kenapa, Husna. Ibu cuma capek saja..." terangku.

"Kalau kamu capek, aku pijiti ya, Bu Mumtaz..."

Tiba- tiba ayah Husna sudah berada di samping kami. Dia tersenyum. Aku tak tahu sejak kapan ayah Husna di antara kami. Biasanya dia berada di teras.

Tanpa menunggu jawabanku, tangan ayah Husna memijit bahuku. Aku berusaha menepis dan menolak. 

"Husna sayang, ibu capek. Jangan ganggu dulu ya..." ayah Husna menasehati Husna.

"Tapi yah..."

Ayah Husna memberikan tanda agar Husna tak protes lagi. Terpaksa Husna menuruti nasehat ayahnya.

"Iyalah. Aku tidur aja..."

***

"Husna membutuhkan kita, Put..."

Ayah Husna membuka pembicaraan setelah Husna tak berada di antara kami berdua. Tanpa dikatakannya pun aku juga tahu dan sangat paham kalau Husna membutuhkan ayah ibunya. Karenanya Husna kuberi kebebasan untuk bertemu ayah dan termasuk neneknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun