Andro tertawa. Kutahu itu bukanlah alasan yang sebenarnya.Â
"Nita itu baik banget bagiku, Ndro. Kalau dia dulu tak marah- marah sama aku, aku nggak mungkin ngelanjutin kuliahku..."
Aku menceritakan jasa Nita bagiku. Andro mengernyitkan dahinya. Ada rasa penasaran yang tergambar di wajahnya.
"Maksudmu apa, Sang?"
"Bisa dikatakan dialah orang yang pertama kali memotivasiku buat nyelesein kuliah..."
"Oh...begitu..."
Aku merasa ada aroma cemburu dari ucapan Andro baru saja.
"Maksudku dulu dia marah sama aku. Gara- gara Sherly mangkel sama aku. Tahu sendiri kan aku males kuliah, padahal Sherly sudah memperhatikan aku. Tak peduli meskipun dia dibully sama teman- teman..."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H