Aku tertawa lepas.
" Aku punya nilai lebih bagi Sherly ya, Nit?"
Kulihat Nita gemas dengan pertanyaanku baru saja. Memang dia baru saja cerita, kenapa aku tanyakan lagi. Itu bikin sebal pastinya.
"Oke. Tak perlu sebel gitu. Lalu gimana Andro sendiri bagi kamu?"
Aku mulai iseng menggoda Nita. Nita memukul lengan kananku dengan tasnya. Lumayan sakit juga. Hahah... Wajah Nita menjadi merah.Â
"Kubantu jawab ya, Nit. Andro itu lelaki sosok baik. Mau merawat anak meski bukan darah dagingnya sendiri. Ah... satu lagi. Dia lulus kuliah Cumlaude dan tak lebih dari empat tahun. Itu nilai lebihnya kan?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H