Aku mengernyitkan dahiku. Kenapa pula dia harus dikasihani? Bukankah dia senang menyakiti orang lain, juga sombong.Â
Nita akhirnya menceritakan kisah Andro. Meski aku juga agak membencinya tapi aku juga harus tahu seperti apa kisahnya.Â
Dari cerita Nita, Andro termasuk lelaki yang bisa menjaga nama keluarganya. Anak perempuan yang dijemputnya sebenarnya bukanlah anak kandung Andro. Perempuan kecil itu anak dari sepupunya, Lili, yang hamil tanpa dinikahi seorang lelaki. Konon lelaki yang menghamili Lili pergi, tak terlacak keberadaannya.
Di tengah kepanikan keluarga, Andro menjadi pahlawan bagi Lili. Orangtua Andro juga harus mengikhlaskan putranya itu menyelamatkan nama keluarga.Â
Pernikahan Andro dan Lili sangat sederhana. Cukup ijab kabul. Tanpa resepsi. Tanpa undangan. Yang penting mereka sudah sah. Begitu prinsip keluarganya.Â
Andro sendiri berusaha menjadi suami baik. Dia membesarkan perusahaan keluarga. Sampai akhirnya si bayi yang dikandung Lili lahir. Seorang bayi perempuan cantik. Nama bayi itu Pipit.Â
Setelah kelahiran Pipit, ternyata Lili tak menjadi ibu yang baik. Lili sering pergi sampai malam hari. Pipit tak mendapatkan ASI eksklusif. Andro sampai marah karenanya.Â
Alhasil Lili pergi dari rumah berhari- hari. Entah ke mana. Akhirnya Lili pulang dan meminta cerai. Keluarga berusaha mendamaikan Andro dan Lili. Hasilnya nihil. Keduanya tak bisa dipersatukan lagi.
"Sampai akhirnya dia berpikir mencari Sherly lagi. Dia merasa Sherly pantas menjadi ibu Pipit..."
Aku masih menyimak cerita Nita.Â
"Ya aku hanya mendukung saja keputusan Andro itu..."