Cintailah produk2 indonesia (Abu Rompal)
Rencana kaya gini, kan sama aja permalukan Indonesia, kaya di Indonesia  orang pinter ga ada aja, sampe butuh bantuan rektor asing, untuk naikan peringkat. (Tunas Astria)
Terlepas dari pro kontra tersebut, ada baiknya memang pihak terkait mengkaji ulang gagasan tersebut. Seperti yang diketahui, ada banyak hal yang harus diprioritaskan dalam peningkatan kualitas pendidikan dari tingkat dasar, menengah sampai pendidikan tinggi di Indonesia.Â
Masalah tenaga honorer, pengangkatan CPNS yang terkesan jarang dilaksanakan, kualitas sarana prasarana sekolah yang belum merata. Hingga kebijakan seleksi peserta didik baru dengan sistem zonasi. Untuk memenuhi tenaga guru pun sementara para guru yang telah purna diminta untuk tetap mengajar.
Jika ada dana untuk mendatangkan tenaga dari luar negeri, mengapa mengangkat guru lokal malah tak mampu? Belum lagi masalah regruping beberapa sekolah. Seolah tak memperhatikan kepentingan dan kebutuhan anak- anak usia sekolah. Mereka harusnya bisa belajar di sekolah yang dekat, nyatanya sekolah itu malah regruping.Â
Apapun kebijakan pemerintah melalui pemangku kebijakan, semoga benar- benar memperhatikan kepentingan dan kebutuhan generasi bangsa. Mengejar ketertinggalan memang harus dilakukan, namun kita berharap langkah pemangku kebijakan jangan sampai menyakiti hati rakyat.Â
Akhirnya, kita berharap pendidikan Indonesia maju dan siap menyongsong masa emas bangsa Indonesia di 2045. Majulah pendidikan Indonesia, majulah Indonesia!
Sumber bacaan: Republika.com, Kabardaerah.com, Mediaindonesia.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H