Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sherly

27 Juli 2019   08:54 Diperbarui: 28 Juli 2019   09:41 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya aku diajak ke kampus, melihat dari jauh kondisi si lesung pipi. Ya...memang ku lihat tak ada senyum di wajahnya. Di sampingnya ada Andro yang entah bicara apa.

***

Malam ini aku kembali ke hobiku. Mancing, biar nggak stress. Tapi di mataku terbayang wajah si lesung pipi tanpa senyumnya, membuat aku merasa kasihan juga. Aku merasa tak bersyukur mempunyai mereka yang perhatian dan mendukungku.

Ku putuskan, tak melanjutkan mancing malam ini. Aku ingin melihat senyum manis si lesung pipi itu kembali. Apalagi aku pernah naksir dia. Mana mungkin aku tega lihat dia tertekan karena berkomunikasi dengan Andro.

***

Pagi harinya, aku lawan rasa malasku. Aku bertekad untuk membuktikan pada semua teman bahwa aku bisa mengejar ketertinggalanku.

Banyak yang merasa heran padaku. Aku tak peduli. Andro pun menyapa sinis.

"Angin apa yang membawamu ke kampus ini, Sang...? Rapi dan wangi amat...hahaha... Mau ketemu si gatel itu?"

Ya Allah... Katanya dia sudah minta maaf. Masih saja ngomong jelek kaya gitu. Kalau dia ngomong kayak gitu di luar kampus pasti sudah kena tinjuku.

"Omonganmu negatif terus sih, Dro. Hatimu busuk..", Timpalku.

Mendengar ucapanku merah padam mukanya. Aku sih dilawan. Dia ngomong kayak preman, aku ladeni. Hahaaa... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun