"Apa? Pagi? Ini sudah jam 10, Sang..."
Aku baru tersadar kalau matahari memang sudah tinggi.
"Ada perlu apa kamu ke sini?"
"Kamu g kuliah?"
"Capek aku, Nit..."
"Capek ngapain sih? Sampai males-males kuliah gitu. Kayak sudah jadi orang sukses dan kaya aja kamu..."
Ahhhh...berisik banget sih ini cewek. Dia nggak tahu kalau orangtuaku itu orang kaya. Jadi aku termasuk mewarisi kekayaan orangtuaku. Apalagi aku anak tunggal. Aku tertawa.
"Ngapain tertawa? Nggak ada yang lucu, tahu?"
"Aku tuh ngantuk, Nit. Semalem begadang, mancing..."
"Hah, mancing? Apa nggak salah tu, Sang?"
Aku tertawa. Dia tampaknya kesal sekali.