Aku masih bertanya lagi, nek.
"Kalau mereka nggak jahat kenapa ibu tak mau ke rumah nenek?"
Ibu bilang kalau kakek, nenek dan ayah tak pernah jahat. Buktinya aku disayangi kakek, nenek dan ayah.
Iya, nek. Nenek dan kakek menyayangiku. Ayah juga. Aku pun sayang kakek, nenek dan ayah. Sama ibu juga. Aku sayaaaang sama ibuku yang cantik.
Nek, jangan marah ya. Bolehkah aku minta sesuatu sama kakek, nenek dan ayah?
Aku ingin sekali satu rumah bersama nenek, ayah, dan ibu. Karena aku sayang kalian.
Itu saja suratku ya, nek. Aku sayang kalian.
**
Air mata membanjiri kedua pipiku. Sebuah surat dari Husna untuk neneknya yang mungkin memang akan diberikan pada neneknya dan malah tertinggal. Yang jelas surat itu telah meruntuhkan kekuatan hati yang selama ini kuhimpun. Surat yang menggambarkan perasaan Husna yang melihat kedua orangtuanya berpisah dan mimpi-mimpinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H