Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Keputusan

11 Juli 2019   05:18 Diperbarui: 11 Juli 2019   05:41 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict: jualcincintunangan.com

Meski aku berusaha membunuh cemburu nyatanya hatiku teriris. Namun aku tetap berada di sisi ayah Husna, mendengarkan keluhannya. Ah...mas, tahukah kamu kalau aku tak terima dengan keluhanmu itu?

**

Aku menyimak curahan hati ayah Husna itu. Dia tak mau melepaskan anak istrinya. 

"Selama ini aku menyia- nyiakan mereka, Put. Tapi di saat laki- laki kurang ajar itu ingin mengambil Intan dan Dewi, rasanya ada yang hilang..."

Aku tersenyum meski air mata kutahan. 

"Itu artinya mas mencintai mereka..."

Aku bangkit dari dudukku. 

"Mas pertahankan mereka, mas. Kukira itu tidak keliru..."

Aku beranjak. Kumelangkah ke arah tempat parkir di mana motorku berada. Tak kuhiraukan suara ayah Husna yang mencoba menahanku. Sungguh, aku tak kuasa dengan pengakuan ayah Husna itu.

*

Keesokan paginya di sekolah. Aku bersama guru lain menyambut kedatangan para siswa seperti biasanya. Ayah Husna terlihat berjalan ke arah kami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun