Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bersamamu di Teras Kaca

10 Juli 2019   04:55 Diperbarui: 10 Juli 2019   05:57 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mas Mumtaz begitu marah setelah mendengar penuturanku. Aku maklum. Dia pasti sudah terlanjur mengasihi anak dan istrinya. 

Aku hanya terdiam. Kukumpulkan kekuatan untuk menerima sikap dan keputusan ayah Husna itu.

Aku menjauhi ayah Husna. Aku menuju pendopo yang berada tak jauh dari tempat istirahat di pantai Nguluran itu. Aku memesan makanan kecil untuk mengganjal perutku. 

Air mata tertahan di sudut mataku. Ya...aku merasa telah kehilangan ayah Husna. Dia begitu tak terima dengan apa yang kuceritakan tadi.

Sudah sepantasnya dia mempertahankan keutuhan keluarganya. Aku akan melanjutkan hidupku hanya bersama putri semata wayangku.

Toh selama enam tahun aku juga bisa lalui hidup tanpa suami dan juga anak. Bukankah sekarang aku bisa bersama Husna? Rasanya itu perlu kusyukuri.

*

Aku berada di samping ayah Husna. Kuberikan makanan camilan yang kubeli tadi.

"Menurutmu aku harus bagaimana, Put? Aku ingin beri perhitungan dengan lelaki itu..."

"Terserah mas saja. Ikuti kata hati mas. Kalau mas tak izinkan mereka bertemu, nanti aku hubungi dia..."

"Dia...?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun