Husna yang sudah menunggu sedari tadi menunggu sang ayah, segera menghampiri ayahnya dengan berlari. Rajukan manja Husna keluar.Â
"Husna, kamu tak mengajak ibumu ikut juga?"
Ayah Husna menanyai Husna. Dan bisa ditebak, akibat pertanyaan itu Husna merengek, memintaku ikut serta. Aku berusaha menolak keinginan Husna. Namun aku harus menyerah. Terpaksa motor kutinggal di sekolah.Â
"Besok pagi kujemput dan kuantar kalian ke sekolah, Bu Mumtaz. Tak usah khawatir..."
Husna yang menyimak percakapanku dan ayahnya merasa heran dengan panggilan untukku itu.Â
"Ayah, ibuku namanya Putri. Ya dipanggil Bu Putri dong, yah..."
Ayah Husna tersenyum.Â
"Husna, ibumu tak mau dipanggil Bu Putri. Jadi dipanggil Bu Mumtaz saja. Sama dengan nama ayah. Setuju kan?"