Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pesan dari Ayah Anakku

17 Juni 2019   06:37 Diperbarui: 6 Juli 2019   19:51 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Pixabay

**

Untuk ibu Husna, Putri, yang selalu cantik. Maaf aku mengganggumu dan mungkin akan selalu mengganggu dan merepotkanmu. Ya... untuk mendampingi Husna, meski hanya ketika dia di sekolah. 

Keputusanku untuk menyekolahkan Husna di tempat kerjamu bisa dibilang nekat. Tapi sungguh, Putri, aku tak kuasa ketika Husna selalu bertanya tentang ibunya. Dia ingin seperti teman-teman sekolah di TKnya yang sering diantar jemput ibu dan ayahnya. 

Kau tahu tidak, Put, ada rasa sesal di hatiku karena aku tak bisa perjuangkan keutuhan keluarga kecil kita. Aku berharap suatu saat aku bisa kembali bersamamu. 

Put, didik Husna, anak kita ya. Dia akan menjadi perempuan hebat dengan adanya kamu di sisinya. Aku ingin dia dekat denganmu. Kuceritakan padanya ketika wisuda TKnya dulu, kalau Husna bisa sekolah di tempat kerjamu. Belum kuceritakan alasanku. 

Setelah kudaftarkan Husna dan bapak kepala sekolahmu bercerita kalau nanti Husna dibimbing bu Putri, saat itu kuberpikir untuk mulai mengenalkan sosok ibunya. Kukatakan pada Husna ---dalam perjalanan pulang--- kalau nama bu gurunya mirip nama ibunya. 

"Bolehkah Husna menganggap Bu guru sebagai ibuku, yah?" 

Matanya berbinar, Put, ketika dia bertanya sekaligus berharap keinginannya terwujud. 

"Husna, bu guru itu ibu bagi siapa saja yang diajarnya. Jadi kamu bisa menganggap bu Putri sebagai ibumu. Selama di sekolah..."

Dia selalu bersemangat sekolah, Put. Demi bertemu dan belajar dengan "ibu impiannya". Maafkan aku belum sanggup mengatakan kebenarannya. 

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun