"Kira-kira kamu kenal nggak sama kekasih Tio itu, sayang?"
Aku mengangkat bahuku pertanda aku tak tahu jawabannya. Tepatnya tak tahu harus jawab apa.Â
"Halah.. Terus terang saja. Kamu pasti tahu kan?", tanyanya menggodaku. Aku mengelak. Kejadian dulu hanya kenangan, tak harus diulang lagi.Â
"Jangan dikira aku tak tahulah, sayang. Aku bukan dosen yang bodoh. Bukan laki-laki bodoh. Kalian dulu pacaran kan?", tanyanya mengejutkanku. Aku jadi mangkel dan salah tingkah sendiri.Â
"Ternyata aku dulu saingan sama Tio ya, sayang...", ucapnya sambil tersenyum.Â
"Udahlah, mas. Aku hamil gini malah mas bicara kayak gitu. Aku nggak suka..."
Bicara tentang masa lalu sudah basi. Aku ingin menatap masa depan yang sudah kurajut bersama belahan jiwaku.
"Makasih ya, sayang. Kamu jadikan aku pangeran di hatimu. Aku percaya kamu..."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI