"Iiiihhh... mas Widi. Kok mas nggak bilang kalau bawa kue itu?!", protesku.Â
Dia tertawa dan menjelaskan kalau tak ada rencana membawa kue itu. Tapi pas ambil berkas proposal skripsi mahasiswanya yang tertinggal di rumah, dia melihat sekotak kue di atas meja makan. Akhirnya dibawanya kue itu ke kantor.Â
"Kan aku mau pamer kalau punya istri yang pinter bikin kue..."
"Tapi kue itu mau buat..." , tak kulanjutkan kalimatku.Â
"Buat apa..? Paling ya buat makan aja toh?"
Aku menggeleng. Rasanya gemes banget sama suamiku yang sering bikin sebel. Dia terus menatapku, menyelidik apa yang kusembunyikan.Â
"Emmm... buat kue ulang tahun mas...", jawabku. Dia tergelak dan mengacak rambutku.Â
"Mau bikin surprise party?"
Tangannya meraih kedua tanganku. Tatap matanya lembut.Â
"Maaf, nggak jadi surprise partynya..."
"Nggak papa, sayang. Kalau tahu gitu kan kuenya nggak kubawa tadi..."