Aku hanya menghela nafas panjang. Tapi ya udah, lebih baik aku nyetrika baju aja. Aku bangkit menuju meja setrika. Tapi suamiku menahanku.Â
"Eh... sini, Sayang. Lihat deh... lihat nih temen-temenku kulihat kok tambah cantik ya..."
Aku melihat gambar pada layar gawai suamiku.Â
"Terus maksud mas gimana? Mas Widi nyesel ya sampai nggak nikah sama mereka?", tanyaku.Â
"Ya nggak gimana-gimana sih..."
"Kalau mas pingin lihat aku cantik ya ajak perawatan ke salon aja..", ucapku lebih ketus.Â
Dia baru menyadari ucapannya yang sudah menyinggungku. Aku lebih banyak di rumah selepas mengajar di sebuah SMP. Ya masak, nyuci, nyetrika, nyapu, ngepel. Bikin kesel saja dibandingkan dengan perempuan yang banyak menghabiskan waktu dan uang demi terlihat cantik.Â
Melihatku cemberut, dia segera memelukku. "Maaf ya, sayang. Kamu tetap cantik alami kok..", ucapnya seraya mencium keningku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI