Oleh karenanya diharapkan pasangan yang akan menikah diberikan amanah atau keturunan. Sedangkan buah jambe dan kapur sirih merupakan simbol agar pernikahan tersebut kelak akan abadi atau langgeng.Â
Baca juga: Olahan Pisang Legendaris
Pisang raja untuk adat pernikahan
Setelah acara lamaran dan penentuan hari dan tanggal pernikahan maka dilaksanakanlah pernikahan. Bagi pelaksana hajat pernikahan dengan adat Jawa, maka si pelaksana hajat harus menyiapkan sepasang pisang suluhan.Â
Pemilihan pisang raja yang matang secara alami (suluhan) bertujuan agar kedua mempelai menjadi pribadi yang benar-benar sudah dewasa, bukan produk karbitan. Dengan kedewasaan tersebut maka dalam berumah tangga pun dapat saling bersikap dewasa sehingga kebahagiaan selalu mewarnai keluarga meski menghadapi berbagai ujian.Â
Biasanya jenis pisang raja untuk pisang suluhan adalah jenis pisang raja talun. Pisang ini berukuran besar dan termasuk jenis varietas pisang unggulan. Tak jarang si empunya hajat pernikahan rela mengeluarkan uang cukup banyak demi mendapatkan pisang untuk pisang suluhan.
Baca juga: Dijamin Enak, 3 Olahan Pisang yang Bisa Kamu Coba di Jakarta Nih!
Adakah nilai filosofi dari sepasang pisang suluhan ini? Pertama, pisang suluhan merupakan simbol rasa cinta sejati karena pohon pisang hanya berbuah sekali selama hidupnya. Pengantin diharapkan bisa membangun rumah tangga yang langgeng, sekali seumur hidupnya.Â
Kedua, dengan pisang raja tersebut diharapkan kedua mempelai kelak bisa menjadi raja dan ratu di rumah tangganya dan mampu memimpin sekaligus menjadi suri tauladan bagi anak-cucunya.
Mengingat banyaknya manfaat pisang raja, baik dari segi gizi, vitamin maupun kegunaan untuk acara adat pernikahan, maka kita bisa mulai membudidayakan jenis tanaman ini di pekarangan rumah. Jika pun tak dibeli maka paling tidak bisa kita konsumsi sendiri.