Tayangan untuk Anak-anak
Saat ini kebanyakan tayangan untuk anak berupa film kartun dan ajang pencarian bakat. Film kartun yang isinya sesuai dengan tumbuh kembang anak sangat terbatas. Di sela-sela kartun kadang disisipkan tentang tokoh kartun yang jatuh cinta. Ya mungkin sebenarnya kartun itu diperuntukkan bagi remaja yang sudah bisa berpikir dengan nalar meski tetap harus didampingi.Â
Stasiun televisi mungkin harus lebih jeli lagi memilih film kartun andalannya. Pun dengan ajang pencarian bakat. Materi lagu harusnya tetap lagu untuk anak-anak. Bukan seperti yang selama ini kita saksikan. Anak-anak menyanyikan lagu percintaan ala orang dewasa.Â
Pengenalan lagu anak-anak hanya ditawarkan pada program Dudidudidam. Dari tayangan ini anak diajak menyanyi lagu anak era 80-an-90-an. Selebihnya untuk program penambah pengetahuan anak ada Laptop si Unyil, Si Bolang.Â
Sementara tayangan yang memberikan pesan moral, agama, sosial juga tak banyak. Kalau yang sering ditonton anak-anak saya ada Omar Hana, Upin Ipin, Adit Sopo Jarwo. Akan tetapi dua judul pertama yang saya sebutkan berasal dari negeri jiran. Tapi mau bagaimana lagi? Saya cukup kebingungan juga memilih tayangan yang berasal dari dalam negeri.Â
Mengingat minimnya tayangan televisi yang berkualitas saat ini, rasanya ingin kembali lagi ke era 90-an dan mengajak anak ke masa itu. Tetapi tentu hal tersebut tak mungkin.
Saya sebagai seorang ibu berharap akan bermunculan lagi tayangan televisi yang berkualitas baik untuk anak-anak, remaja dan dewasa yang disiarkan pada jam tayang yang tepat. Tayangan televisi yang berkualitas tapi disiarkan pada jam tayang yang tak tepat juga percuma.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H