Jika kondisi ini tidak segera ditangani maka khawatirnya secara fisik dan mental akan terganggu. Anak jarang bergerak atau melakukan aktivitas fisik sehingga kesehatan juga bisa terganggu. Â Bahkan mentalpun bisa terganggu. Mereka bisa uring-uringan ketika tertinggal menonton tayangan televisi favoritnya.
Anak menjadi jauh dari dunia buku dan bacaanÂ
Ini merupakan dampak yang biasa membuat orangtua, terutama emak-emak, menjadi gregetan dan marah kepada anaknya. Anak tak mau belajar, tak mau mengulangi pelajaran yang sudah didapatkan di sekolah, apalagi membaca. Padahal buku adalah jendela dunia. Buku atau bacaan lainnya yang dibaca akan memberikan pengetahuan yang luas bagi anak.Â
Namun ketika anak sibuk menonton televisi maka buku hanya akan tertumpuk di meja belajar. Dampaknya si anak akan kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah. Otomatis secara akademis kemampuan anak akan berkurang.Â
Meningkatkan gaya hidup konsumtif
Dampak ini berkaitan dengan iklan yang wira-wiri di layar kaca, di jeda tayangan televisi. Beragam produk diiklankan akan membuat anak kepingin menikmati, memiliki dan merasakan produk tersebut.Â
Mau tidak mau, dengan sedikit terpaksa, sang ibu menuruti keinginan anak. Akan tetapi akan lebih baik jika tak semua keinginan anak dipenuhi agar mereka bisa belajar bahwa tak semua yang diinginkan bisa terpenuhi. Agar perilaku konsumtif bisa ditekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H