Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Laki-laki Berbaju Biru

26 Maret 2019   11:56 Diperbarui: 27 Maret 2019   14:46 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak mengenalnya secara pribadi. Namun aku begitu mengagumi sosok laki-laki berbaju biru. Aku perhatikan dia memang sering berpakaian warna biru. Aku tak tahu, apakah memang warna biru itu warna favoritnya ataukah bukan. 

Aku hanya mengenalnya sebagai atasanku di kantor. Ketika bertemu dengannya ada rasa canggung untuk menyapanya. Namun dengan rendah hati dialah yang tersenyum kepada kami, bawahannya. 

Oh iya. Meski dia karirnya melesat bak anak panah yang lepas dari busurnya, dia belum memiliki pasangan. Dari cerita teman kerjaku yang lebih senior, dia pernah dekat dengan seorang perempuan. Tapi sayangnya orangtua perempuan itu tak merestui hubungan mereka. Akhirnya dia bertekad untuk menjadi orang sukses. Dia ingin membuktikan bahwa orang miskin bisa sukses juga. 

Ironisnya meski telah sukses, restu dari orang tua kekasihnya tak jua dikantonginya. Bahkan dengan teganya sang kekasih dinikahkan dengan laki-laki lain yang memiliki darah ningrat. 

Bobot, bibit, bebet benar-benar menjadi tolok ukur untuk menjadikan seseorang sebagai menantu atau bukan. Jelas kelemahan laki-laki berbatik biru itu hanya satu, berasal dari keluarga miskin. 

Ah... andaikan aku adalah perempuan yang menjadi kekasihnya pastilah bahagia mendapatkan hatinya. Terlalu berlebihan pikiranku itu. Namun setidaknya itulah yang sering aku dan teman-temanku perbincangkan di waktu istirahat kerja. Ngerumpi atasan. Hihihii... 

***

Hari ini kakak sepupuku, mbak Intan, menikah. Akupun ke sana untuk ikut merasakan sukacita keluarga. Aku bersama saudara sepupu lain yang perempuan ada yang membantu menjaga buku tamu, prasman snack maupun prasman nasi. 

Pernikahan dengan menjunjung nilai kekerabatan tinggi. Segala macam masakan yang terhidang adalah masakan tetangga dan saudara pelaksana hajatan. Aku sendiri diberi tugas menjaga prasman nasi. 

Ewuh manten mbak Intan dilaksanakan tiga hari. Pastinya meriah sekali. Musik Campur Sari khas Gunungkidul--yang diprakarsai Almarhum Manthous--mengiringi kemeriahan jalannya ewuh. 

Di hari ketiga atau hari H walimah, suasana ewuh semakin ramai. Kerabat dari pengantin laki-laki berdatangan. Selain itu teman-teman dari mbak Intan maupun manten laki-laki juga datang untuk memberikan restu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun