Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Viral Gadis Bernazar akan Berbikini, Apa Pelajaran yang Bisa Dipetik?

27 Februari 2019   20:04 Diperbarui: 27 Februari 2019   21:57 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict: m.forum.detik.com

Namun adakah kriteria nazar yang baik? Tak ada ketentuan dari Rasulullah mengenai nazar. Akan tetapi karena nazar berkaitan janji dan itu sengaja diladakukan, baik sifatnya mutlak maupun bersyarat maka janji haruslah yang baik. 

Nazar yang dibuat gadis cantik tadi merupakan contoh nazar yang negatif. Meski mungkin niatnya hanya bercanda dan memiliki pendapat bahwa kemenangan Tim Sepakbola Indonesia adalah tidak mungkin. Padahal segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin. 

Dari kasus ini, mungkin si gadis cantik itu diingatkan untuk berhati- hati dalam bernazar, apalagi nazar itu dituliskan di akun sosmed yang bisa diakses khalayak umum. Kitapun bisa memetik pelajaran bahwa jari jemari kita harus hati-hati dalam menuliskan banyak hal di sosmed, apalagi berkaitan dengan nazar.

Tentu kita akan merasa malu bila sudah terlanjur bernazar --itupun nazar yang aneh-- terus tidak dipenuhi. Padahal tulisan iseng tadi sudah menjadi viral. Viral kalau dalam hal yang positif saja bagus, tapi kalau viral karena hal aneh ya bisa malu. 

So, hati-hati bernazar, dan bersosmed ya. Satu lagi, kita tidak boleh berprasangka buruk kepada Allah. Allah Maha Tahu segala yang terbaik bagi manusia, yang penting manusia mau selalu berusaha.

--

Sumber tulisan:

Wikipedia, Detikcom, Tribunnews

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun