Di sebuah taman yang luas, udaranya sangat sejuk. Penghuni taman merasakan kenyamanan tinggal di sana. Terlihat bunga-bunga bermekaran, menari-nari ditiup angin. Sesekali kupu-kupu mendekati bunga untuk menghisap madunya.
Angin sepoi-sepoi mem buat si putih, dan keempat saudaranya serta ibu dan bapaknya bermain kejar-kejaran. Si Putih, anak terakhir ibu dan bapak kelinci, berlari riang. Sedangkan keempat saudaranya bermain di sekitar rumah. Si Putih memang ingin selalu tahu banyak hal yang belum diketahuinya. Rasa penasaran itulah yang membuat si putih bisa mengalahkan rasa takut untuk bepergian sendiri.
" Hati-hati, putih. Bermainnya jangan terlalu jauh..." Nasehat ibu kelinci.
" Iya, Bu...", Si Putih menjawab singkat.
Si Putih berlari ke sana kemari melihat lingkungan di sekitar taman kelinci. Dia sangat senang melihat pemandangan yang indah. Bunga warna-warni, kupu-kupu hinggap di bunga.
Tak jauh dari bunga sepatu, si Putih melihat tanaman wortel yang sedang bersemi.
" Wuahhhh... Di sini banyak makanan. Nnyummmmm", batin si Putih. Si Putih ingin mengambil sebuah wortel , tapi dari kejauhan ibu kelinci memanggilnya.
" Putih... sini, sayang. Sudah sore. Ayo pulang..."
" Ya, Bu..." Si Putih mendekati ibu kelinci.
Mereka berdua menyusul bapak dan keempat saudara si Putih masuk rumah. Langit sudah mulai gelap. Suara jangkrik bernyanyi dengan merdu terdengar bersahutan. Di dalam rumah si Putih, saudara, ibu dan bapak kelinci makan bersama. Makan wortel kesukaan si Putih. Wortel terasa manis dan segar.
"Dengan makan wortel itu mata bisa sehat." Kata bapak kelinci.