Lianhua memberi hasil yang mujarab. Dalam konsumsi rutin lima hari, batuk Mama sembuh total, pastinya tidak sampai 100 hari. Mama pun memberikan obat ini pada kakak yang flu, dan hasilnya cepat sembuh.
Dari sini, kita tahu bahwa Lianhua telah ada jauh sebelum penyakit Covid-19 ini muncul. Â Khasiat umum obatnya adalah mengobati penyakit yang berhubungan dengan pernapasan.
2. Reputasi Obat Lianhua Naik Pesat
Reputasi obat Lianhua mulai naik pada awal tahun 2020, masa penyakit Covid-19 mulai masuk Indonesia.
Yayasan Tzu Chi menyumbangkan obat ini ke berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatra Barat dan Selatan [sumber]. Testimoni pasien yang sembuh Covid-19 karena obat bersangkutan memenuhi linimasa media digital.
Pembahasan Lianhua mulai dari situs berita China, jurnal digital, kemudian media sosial Indonesia. Contohnya, pencarian Lianhua di aplikasi Tiktok memunculkan video-video dengan jumlah 5000-20.000 views. Informasi tersebar jauh lebih cepat dibanding media massa.Â
3. Klaim Berlebihan Kapsul Lianhua
Gayung bersambut, Kapsul Lianhua mendadak dijual di berbagai platform belanja online dan media sosial. Namun, di sinilah timbul kontroversi.
Pertama, bercampurnya berbagai tipe Lianhua di pasaran: Lianhua asli BPOM, asli dari China, dan yang palsu. Tiga Lianhua ini walau kemasannya mirip, dalam kotak putih biru, tapi isinya berbeda. Yang jeli pun belum tentu bisa membedakannya.
Kedua, promosi yang berlebihan. Banyaknya testimoni pasien Covid-19 tanpa tinjauan lanjut dari dokter menyebabkan klaim-klaim tidak teruji. Contohnya bisa hilangin virus, sembuh dalam sekejap, jamin hasil tes Covid-19 negatif, dan lain-lain.
Promosi tersebut  menyebabkan Lianhua diincar bak gula dikerubungi semut. Harga pasaran menjadi berantakan, dan itu mempengaruhi harga jual normal bagi penjual obat umumnya.Â