Baca juga : Melihat Misteri Hidup Papua Lebih Dekat Melalui Buku
Hal ini mengingatkan saya dengan Dr. Benny Giay dalam karya Zakeus Pakage dan Komunitasnya (walau bukan karya sastra, seperti Achebe). Namun upaya (metodologi) yang digunakan oleh Giyai, adalah upaya dekolonialisasi pengetahuan ogai " orang asing '' atau bangsa kolonialis terhadap orang Mee (Papua). Juga, karya-karya I Ngurah Suryawan, seorang antropolog yang secara tak langsung berupaya membangun narasi dari sudut pandang " orang-orang kecil" yang tertindas (Orang Papua). Walau, saya tidak membaca keseluruhan karya Novelis Papua, Aprila Wayar, tetapi pernah sekilas, saya membaca beberapa ulasan di media masa dan media sosial, menunjukan bahwa karya sastranya adalah resistensi orang papua dalam merespon segala bentuk praktek kolonialisasi di tanah Papua. Artinya, upaya-upaya dekolonialisasi (pengetahuan) melalui penulis dan karyanya, merupakan suatu upaya penting bagi masyarakat dan budaya yang tertindas, untuk ; menulis ceritanya sendiri.
Bagian di atas ini, sekedar sebagai pengantar,dalam mendukung resensi buku TERASING DI TANAH SENDIRI ( Home and Exile) Karya Chinua Achebe, yang saya akan sajikan dalam tulisan berikut. Pengantar ini penting, menjadi jalan masuk, sekaligus menjadi simpul dari karya Achebe.
Identitas Buku
Judul : Â Terasing di Tahan Sendiri ( Home and Exile )
Penulis : Â Chinua Achebe
Penerbit : Â Basabasi, Yogyakarta
Penerjemah: Â Nisa Khoiriyah
Tahun Terbit: Â 2022 ( Cetakan pertama, April )
Ketebalan: Â 90+ halaman
Baca Juga : Memahami Budaya di Papua, Melalui Buku Suara-Suara Yang Dicampakkan
Mengenal  Bapak Sastra Afrika Modern
Albert Chinualumogu Achebe atau sapaan populernya Chinua Achebe lahir di Ogini, Nigeria, pada 16 Oktober 1930, dan meninggal di Boston AS, pada tahun 2013. Achebe adalah seorang dosen, penyair dan novelis Afrika, yang namanya diakui sebagai bapak sastra Afrika modern. Selain Terasing di Tanah Sendiri atau Home and Exile (2000), dan karya terkenalnya Things Fall Apart (1958), Ia menghasilkan puluhan karya tulis, dan mendapat beberapa penghargaan prestisius tingkat nasional dan global. Kecenderungan dalam karyanya adalah menekankan upaya "resistensi atau dekolonialisasi pengetahuan" dalam karya sastra, terutama terhadap penulis Eropa yang menulis tentang Afrika dalam gambaran merendahkan, terhadap kebudayan dan masyarakat Afrika. Bagi Achebe, karya seperti inilah yang menjadi justifikasi tindakan para kolonialis dalam segala pandangan dan kebijakan mereka di tanah Afrika.
Isi Buku "Terasing di Tanah Sendiri"
Buku ini sebenarnya cukup tipis, hanya 90+ halaman dan terdapat enam topik cerita. Kira-kira kita bisa menyelesaikan membacanya, hanya beberapa jam saja. Pada bagian ini, secara ringkas saya akan menunjukan poin-poin penting yang saya tangkap setelah membaca buku tersebut.
''Perilaku, adat-istiadat, dan karakter orang-orang Afrika tidak hanya direndahkan, tetapi digambarkan begitu negatif dari semua umat manusia ( hal.29).