Tuhan mencintai manusia  yang suka menolong, mengasihi, mencintai, manyayangi, mangajari, membimbing, melindungi, mendoakan, mengampuni, memaafkan.
Ketika Tuhan memanggil dengan kelembutan, memanjangkan sabar menanti mahluk ciptaanNya yang tersesat, agar kembali ke jalan yang menuju ke haribaanNya, lantas dengan bangga engkau memenggal kepala mahluk yang dinantikanNya itu.
Tiba-tiba suara itu menggelegarrrrr ....
Renungkan, wahai mahluk tidak tahu diri. Dengan tangan berlumuran darah, dengan mata nyalang penuh amarah, dengan mulut berbusa penuh makian dan kata kotor haram jadah, apakah engkau merasa layak menaiki tangga menuju surga, tempat Sang Maha Pengasih itu bertahta? ayo renungkan ......
Suara yang menggelegar membuat aku terbangun, peluh membasahi punggungku, aku masih hidup. Dan ... suara siapakah itu?
Lantas aku menangis, bagaimanakah hidup harus kulanjutkan? ..
Pertobatan ...... kata suara itu dari kejauhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H