Berita menyebutkan bahwa setiap menjelang pemilu maka peredaran uang palsu pasti makin besar. INI KEANEHAN, mengapa?.
Peredaran uang menjelang pemilu pasti makin meningkat, artinya uang berpindah tangan lebih cepat dan lebih banyak. Karena peningkatan peredaran uang terjadi menjelang pemilu, tentu penyebabnya pasti berkaitan dengan persiapan-persiapan menghadapi pemilu. Maka cukup sah untuk mengambil kesimpulan bahwa meningkatnya peredaran uang bersumber dari pengeluaran Parpol peserta pemilu dalam mempersiapkan diri menghadapi pemilu.
Opini kita tergiring ke arah kesimpulan bahwa meningkatnya uang palsu yang beredar disebabkan meningkatnya pengeluaran Parpol. Sejumlah besar uang yang dibayarkan parpol adalah uang palsu. Ajaib dan luar biasa, jika memang begitu halnya.
Keajaiban itu begini: dari mana Parpol memperoleh uang palsu?. Menelusuri jawaban dari pertanyaan ini berpotensi menghantarkan kita pada sebuah kesimpulan mengerikan, “memiliki mesin cetak sendiri”.
Semoga bukan seperti itu. Kalau bukan seperti itu lalu dari mana?.
Mencetak dan lalu mengedarkan uang palsu adalah kejahatan luar biasa, dosa maha raksasa baik terhadap negara apalagi terhadap rakyat. Hukuman dari pelaku yang mencetak dan mengedarkan uang palsu semestinya adalah dibakar bersama-sama dengan uang palsu yang dicetaknya.
Kembali ke Parpol tadi. Semestinya dalam UU kepartaian dimasukkan pasal-pasal bahwa jika Parpol memalsukan dan atau mengedarkan uang palsu, Parpol tersebut otomatis dibubarkan, dan seluruh pengurus inti Parpol tersebut dipenjarakan dan dicabut hak-hak konstitusionalnya seumur hidup.
Mengapa harus seberat itu hukumannya?. Karena parpol itu semestinya lebih mencintai negara dibandingkan dengan yang lainnya, mereka juga mengatakan begitu. Ibaratnya begini, hukuman kepada polisi yang mencuri harus lebih berat dari hukuman terhadap seorang gelandangan yang mencuri, wajar kan?
Bubarkan parpol yang ketahuan mengedarkan uang palsu, titik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H