Mohon tunggu...
Jon Masli
Jon Masli Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Kerugian Garuda: Saatnya Clean Up BUMN

7 September 2017   09:31 Diperbarui: 7 September 2017   10:15 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

1. Retrukturisasi Dewan Direksi dan Komisaris dengan tim lebih ramping dan yang lebih berkompeten. Bila perlu rekrut para eksekutif dari perusahaan nasional swasta dan asing, apa salahnya? Justru inilah terobosan baru yang akan membawa budaya dan warna corporate culture yang baru dan segar. Keluar lah dari pikiran dalam kotak selama ini, bahwa perekruten eksekutif harus dari BUMN, ini konsep pemikiran kuno dan terbelakang sudah tidak zamannya lagi.Jutaan talenta eksekutif yang minimal sama kompetensi dan produktif, bahkan tidak tertutup kemungkinan lebih "qualified".Simak berapa potential loss BUMN- BUMN yang belum go international seperti yang sudah dilakukan PT.Telkom, PT.WIKA, PT. Adhi Karya, Bank Mandiri dll yang sudah go public.

2. Buat perbaikan (New Improved) strategi terobosan pengembangan usaha meningkatkan pendapatan menjangkau potensi pasar pariwisata dengan rute- rute internasional barunya sesuai dengan aksi korporasi pembelian armada baru yang sudah dilakukan oleh para direksi dan komisaris belum lama ini. Pelajari dan bila mungkin buka pasar- pasar baru di Johannesburg, Ningxia(kota Muslim di Cina), India, Papua New Guinie, Fijie dll, yang Garuda sudah pasti lebih tahu, seperti yang dilakukan Lion Air, Vietnam Airlines, Qatar, jangan menunggu bola, nunggu rejeki nomplok tanpa kerja keras.

3. Restruktulisasi fleet management dan anak anak perusahaan yang membebani pembiayaan operasional, seperti antara lain strategi go public GMF yang sedang direncanakan Ibu Rini Sumarno.

(SQ pun melakukan perampingan anak- anak perusahannya seperti SIA Property, SATS, dll)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun