1. Retrukturisasi Dewan Direksi dan Komisaris dengan tim lebih ramping dan yang lebih berkompeten. Bila perlu rekrut para eksekutif dari perusahaan nasional swasta dan asing, apa salahnya? Justru inilah terobosan baru yang akan membawa budaya dan warna corporate culture yang baru dan segar. Keluar lah dari pikiran dalam kotak selama ini, bahwa perekruten eksekutif harus dari BUMN, ini konsep pemikiran kuno dan terbelakang sudah tidak zamannya lagi.Jutaan talenta eksekutif yang minimal sama kompetensi dan produktif, bahkan tidak tertutup kemungkinan lebih "qualified".Simak berapa potential loss BUMN- BUMN yang belum go international seperti yang sudah dilakukan PT.Telkom, PT.WIKA, PT. Adhi Karya, Bank Mandiri dll yang sudah go public.
2. Buat perbaikan (New Improved) strategi terobosan pengembangan usaha meningkatkan pendapatan menjangkau potensi pasar pariwisata dengan rute- rute internasional barunya sesuai dengan aksi korporasi pembelian armada baru yang sudah dilakukan oleh para direksi dan komisaris belum lama ini. Pelajari dan bila mungkin buka pasar- pasar baru di Johannesburg, Ningxia(kota Muslim di Cina), India, Papua New Guinie, Fijie dll, yang Garuda sudah pasti lebih tahu, seperti yang dilakukan Lion Air, Vietnam Airlines, Qatar, jangan menunggu bola, nunggu rejeki nomplok tanpa kerja keras.
3. Restruktulisasi fleet management dan anak anak perusahaan yang membebani pembiayaan operasional, seperti antara lain strategi go public GMF yang sedang direncanakan Ibu Rini Sumarno.
(SQ pun melakukan perampingan anak- anak perusahannya seperti SIA Property, SATS, dll)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H