Stabilitas tetap terjaga saat pengerjaan jalan besar
Pengerjaan infrastruktur besar butuh stabilitas, situasi kondusif dan damai. Pelaksanaan perubahan menuju kemajuan itu memang tak selalu mulus dan memuaskan banyak orang. Perbedaan pendapat dalam era demokrasi itu wajar. Tapi yang perlu kita sadari adalah tidak diperkenankan pemaksaan pendapat yang berbeda itu dalam kebersamaan. Untuk itulah pentingnya kita hormati peran dari Pemimpin Pemerintahan untuk mengambil keputusan yang baik saat adanyae perbedaan pendapat itu. Keputusan yang baik itu menjadi dasar untuk bekerja bagi kebaikan umum semua orang (good governance for bonum commune ).Â
Dalam kehidupam berbangsa ini, jika pendapat saya seorang atau kelompok saya berbeda dengan hampir semua orang, maka saya tidak dibenarkan memaksa Pemerintah untuk mengikuti kemauan saya. Semisal di kampung Cumbi Rest Area tadi, saya misalnya tidak setuju jalan besar program super premium Jokowi itu lewat di luar kampung, saya mau HARUS di tengah kampung Cumbi. Harus, harus dan harus !
Ini terkesan bahwa saya memaksa Presiden Jokowi, Mentri PUPR, Gubernur, Bupati, supaya jalan lebar 23m itu lewat di tengah kampung saya. Ah, saya ini siapa sih? Koq saya perintah mereka? Jika saya ngotot, maka saya sebetulnya seperti "motang lonto" tunggu saatnya dieksekusi oleh sesuatu yang mengerubutinya, lalu mati ! (motang lonto, bahasa daerah Manggarai = babi hutan yang duduk terpojok bertahan atas kepungan serangan sekitarnya). Betapa bodohnya saya !Â
Sebagai pemilik hak bersuara dalam demokrasi, ya benar ! Tapi ucapan itu tidak dapat dibenarkan atas alasan demokrasi kalau saya "memaksa, harus, harus dan harus" kepada sesama yang hidup dalam masyarakat luas ini. Ini bisa memecahbelahkan persatuan. Kita tetap berpijak pada demokrasi bangsa kita yang berfalsafah 'Persatuan" sebagaimana sila ke-3 Pancasila itu.
"Mari menjaga stabilitas di kawasan super premium Labuan Bajo, Manggarai Barat, agar pelaksanaan proyek perubahan ini lancar hingga selesai pada waktunya. Pemerintah memperhatikan seluruh rakyat. Bahwa ada yang tidak puas, itu biasa. Tapi kita harus menjunjung persatuan dan stabilitasnya sehingga lancarlah kita mengikuti perubahan", kata Bupati Edi pada akir pertemuan tanggal 28/02/2022 kemarin.Â
Untuk kita di ruang publik, saya dan anda misalnya, tetap mengkritisi para pelaksana pemerintahan ini bilamana terdapat hal yang menyimpang daripada yang sebenarnya.Â
Sambil mari siapkan nama saat cearcumpe (acara pemberian nama) jalan besar 23m kualitas internasional jalur Labuan Bajo Goro Mori itu. Dari sekian nama yang diusulkan itu, saya usulkan nama Jalan Presiden. Setuju? Mari ngobrol sambil seruput Kopi Super Premium di Labuan Bajo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H