Buana tersentak dalam senyapnya malam
“Bersatu kita merdeka”
gema tahuri dan suara tifa – totobuang,
Iring nyanyian antusias
“Merdeka, kita merdeka”
Desiran ombak di bibir pantai
Ranum buah pala, harum aroma cengkih
jadi gubahan bait demi bait
Dalam simfoni anak Neg’ri
“Hiduplah Neg’riku”
Kini…. Simfoni jadi memori
Merdeka bagi mereka, kita penuh prasangka
Di sana ada prestasi, di sini penuh sensasi
Kawan jadi lawan
Laeng siku laeng, laeng kuku laeng
Saudara jadi badarah
Inikah nyanyian kemerdekaan yang itu?
Adakah asa di tengah massa?
Dengan tegas kami katakan Ya...asa masih ada
Pada pucuk-pucuk cengkeh kami sematkan asa masa depan
Hempaskan prasangka buang ragu
Rajut mimpi bangun neg'ri
Dendangkan lagu persatuan dari neg’ri seribu pulau
Di atas tanah raja-raja kami berdiri
Berbalut budaya pela gandong kami serukan
Jayalah Indonesia, jayalah Neg’ri ku.
Maluku untuk Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H